Demo Site

Minggu, 10 Oktober 2010

Tips Shalat Khusyu

Tips Shalat Khusyu :

1.Shalatlah pada awal waktu
Berusaha untuk melaksanakan shalat di awal waktu berarti setiap aktifitas akan selalu meperhatikan waktu shalat. Hal ini akan membantu meningkatkan konsentarsi untuk mengingat shalat. Mengingat shalat berarti mengingat Allah.



2.Shalatlah secara berjamaah
Melaksanakan shalat secara berjamaah berarti memperhatikan waktu-waktu shalat. Hal ini pula akan membantu mengingatkan kekhusuan shalat. “Barangsiapa berwudhu dengan baik kemudian keluar untuk tujuan shalat. Maka orang itu berada dalam shalat selama ia bertujuan menuju shalat. Setiap satu langkahnya ditulis kebaikan dan langkah lainnya dihapus kesalahan.” (Riwayat Imam Malik). 

3.Anggaplah shalat yang dilakukan merupakan shalat yang terakhir
Anas ra berkata, Rasulullah saw bersabda, “Ingatlah akan kematian dalam shalatmu karena jika seseorang mengingat kematian dalam shalatnya tentu lebih mungkin bisa memperbagus shalatnya dan shalatlah sebagaimana shalatnya seseorang yang mengira bahwa bisa shalat selain shalat itu. Hati-hatilah kamu dari apa yang membutmu meminta ampunan darinya.” (Diriwayatkan Ad-Dailami di Musnad Firdaus, Al-Hafidz Ibnu Hajar menilainya hasan lalu diikuti Albani. 

4.Berusahalah untuk memahami bacaan shalat
Memahami bacaan shalat akan menuntun timbulnya ketenangan dalam shalat. Bacaan shalat merupakan pujian dan do’a yang disampaikan kepada Allah. Disinilah hati akan mengingat Allah.

5.Anggaplah bahwa kita melihat Allah, atau yakinkan bahwa Allah sedang melihat dan memperhatikan kita.
Anggapan seperti ini akan membantu kekhusuan hat.


6.Sempurnakan setiap rukun shalatnya.
Jangan terburu-buru dalam shalat. Abu Abdullah Al-Asy’ari meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. melihat seseorang yang tidak menyempurnakan ruku’nya dan mematok dalam sujudnya dalam shalatnya. Rasulullah saw bersabda, “Kalau orang ini mati dalam keadaan seperti ini tentu ia mati di luar agama Muhammad saw.” Lalu beliau bersabda lagi, “Perumpamaan orang yang tidak menyempurnakan ruku’nya dan mematok dalam sujudnya bagai orang lapar lalu ia makan satu atau dua biji kurma namun tidak merasa kenyang sedikit pun.” (Diriwayatkan Thabrani di Al-Kabir, Abu Ya’la, dan Khuzaimah. Albani menilainya hasan).

1 komentar:

Sevenfoldizm mengatakan...

Nice inpo gan !!

Posting Komentar